Nasi sodu terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan lauk-pauk lengkap seperti daging sapi, ayam, telur, tempe, tahu berbumbu manis, mie, sambal pedas, dan tidak ketinggalan kerupuk. Perpaduan bahan-bahan ini menghasilkan hidangan yang menggugah selera dan mengenyangkan.

“Nasi ini ditambah kuah lodenya membuat sensasi mata memandang, penuh kenikmatan cita rasa,” ujar Erman (54), warga Kalianget saat ditemui Kamis (5/6/2025).

Menurut Erman, nasi sodu merupakan hidangan spesial yang sejak dahulu disajikan di lingkungan keluarga. “Biasanya dihidangkan saat makan bersama, entah pagi, siang, ataupun malam hari. Rasanya bikin nagih,” tambahnya.

Tak hanya untuk makan sehari-hari, nasi sodu juga menjadi pilihan utama saat hajatan keluarga, kunjungan kerabat, atau acara-acara penting lainnya. Sensasi rasa manis dan pedasnya menjadi ciri khas yang tak terlupakan.

Hal senada diungkapkan oleh Andi, warga dari Pandian, yang mengakui kelezatan nasi sodu dan keunikannya yang sulit ditemukan di daerah lain. “Nasi sodu ini memang khas dari Desa Kalianget. Di tempat lain sangat jarang dijumpai. Mungkin karena cita rasanya benar-benar tradisional dan tak banyak yang bisa menirunya,” ungkap Andi.

Tak hanya menawarkan kenikmatan kuliner, pengunjung yang datang ke Kalianget juga bisa sekaligus berwisata sejarah. Kalianget dikenal sebagai kota tua yang menyimpan peninggalan era VOC – Belanda.

“Autentik banget, selain menikmati nasi sodu, kita juga bisa menyusuri bangunan tua peninggalan Belanda. Lengkap banget rasanya—wisata rasa dan sejarah sekaligus,” pungkas Andi.

Untuk menikmati satu porsi nasi sodu, pembeli cukup merogoh kocek sekitar Rp 10 ribu. Harga yang terjangkau untuk sepiring rasa yang kaya akan nilai budaya dan kenangan masa lampau.

Nasi sodu kini tak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kalianget, tapi juga ikon kuliner Madura yang pantas diperkenalkan lebih luas. Bagi pecinta kuliner tradisional, mencicipi nasi sodu bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan. (KBRN/red)